Rabu, Oktober 22, 2008

Effisiensi Setengah Hati Di MPR

Dengan alasan untuk meciptakan effisiensi, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyepakati untuk menciutkan jumlah pimpinan dari empat menjadi tiga atau dua orang saja. Demikian berita yang dilaporkan media massa ( Kompas, Kamis 16 Oktober 2008 ).

Penciutan dari empat menjadi dua boleh saja disebut sebagai effisiensi. Tapi menurut hemat saya hal itu kok tidak begitu berkesan. Lalu yang bagaimana yang berkesan ?

Andaikatan Pemilu 2009 hanya diikuti oleh 70 % pemilih dari seluruh penduduk yang berhak memilih maka seharusnya jumlah anggota DPR dan MPR yang berhak menduduki kursi parlemen adalah 70 % pula dari total kursi yang tersedia.. Ini baru effisiensi namanya .

Perkiraan akan meningkatnya jumlah pemilih yang akan menjadi golput memang sudah jadi dugaan banyak orang. Salah satu faktor penyebabnya adalah kekurang-percayaan masyarakat terhadap akhlak dan kinerja anggota dewan yang terhormat itu.

Sebagai pemilih ' golput ' sejak tahun 1977, saya memastikan akan tetap golput pada Pemilu 2009. Hanya dengan cara itulah saya merasa terbebas dari ' andil ' melahirkan koruptor di Senayan.

Bahkan, tidak ikut andil melahirkan koruptor, menurut saya, lebih tepat disebut sebagai tindakan penciptaan effisiensi ketimbang mengurangi jabatan untuk satu atau dua orang.

Tidak ada komentar: